Kamis, 09 April 2015

Makalah Kelompok Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT E-Learning


MAKALAH
  MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT E-LEARNING


Disusun Oleh:

1. Yulinda Putri Pratiwi (21401072001)

2. Eni Fitriyani (21401072005)

3. Ulyfatul Laila (21401072028)

4. Sella Yolanda (21401072019)

5. Mar'ah Rohmatul U (21401072016)

6. Deviana Novita Sari (21401072017)

7.Ahmad Muhyidin (21401072024)

 

                                   
                                                                       

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

TAHUN 2015

 

 

KATA PENGANTAR


          Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, ini dapat diselesaikan. Tugas makalah ini Mengenai pembahasan “Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia”
          Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama dari tim penyusun, sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
          Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
                                                                                            
                                                                                                                  Malang, 14 Maret 2015
                                                                                            
                                                                                                            
                                                                                                                           Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang..........................................................................................1
    2. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
    3. Tujuan Penulisan Laporan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
  1. Pengertian E-Learning..............................................................................3
  2. Karakteristik E-Learning...........................................................................4
  3. Manfaat E-Learning..................................................................................4
  4. Pemilihan Bahan E-Learning....................................................................5
  5. Strategi Pelaksanaan E-Learning..............................................................6
  6. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning....................................................8
BAB III PENUTUP




BAB I
PENDAHULUAN


               1. Latar Belakang Masalah

       Masalah pendidikan merupakan masalah yang selalu saja menjadi pusat perbincangan ketika suatu masalah dihadapkan kepada bagaimana membentuk dan membina para generasi. Banyak para pakar mengemukakan tentang teori pendidikan, dan dalam perjalanannya teori tersebut selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan hidup manusia dan tuntutan zaman, walaupun secara mendasar teori tersebut selalu bermuara pada sisi yang sama yaitu transformasi ilmu pengetahuan yang diarahkan pada pembentukan karakteristik kepribadian manusia secara fisik maupun non fisik 
      Proses transformasi ilmu pengetahuan dalam prakteknya dibentuk dalam proses pembelajaran yang merupakan sebuah kesengajaan dari suatu interaksi sosial, dimana dalam suatu interaksi edukatif ini haruslah memperhatikan beberapa aspek tujuan pendidikan dan pengajaran. Sehingga interaksi yang terjadi mengandung makna adanya kegiatan interaktif dan hubungan timbal balik antara pengajar yang melaksanakan tugasnya dengan warga belajar atau peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan belajar. Harapan pokok dari interaksi tersebut adalah pihak pengajar mampu memberikan dan mengembangkan motivasi kepada peserta didik agar dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal.
        Seorang guru yang melakukan tugas mengajar, pada prinsipnya adalah membimbing siswa atau suatu usaha mengorganisasi lingkungan yang menghubungkan siswa dengan bahan pengajaran sehingga menimbulkan proses belajar. Pada pengertian ini, guru merupakan organisator kegiatan belajar siswa dan memanfaatkan lingkungan baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. Tuntutan pencapaian kompetensi bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar merupakan amanah kurikulum yang harus dipenuhi oleh para guru sebagai manajer di kelas. Oleh karena itu berbagai cara telah dan terus akan dilakukan dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran yang akan meningkatkan pencapaian kompetensi bagi peserta didik.
         Tuntutan akan kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing di dunia global, selalu menghendaki adanya perubahan-perubahan yang menuju kearah perbaikan kualitas dan kemampuan daya saing. Salah satu hal mendasar yang sedang dan akan terus dilakukan oleh pelaksana pendidikan adalah upaya-upaya pencapaian kompetensi bagi peserta didik melalui beberapa metode dan strategi pencapaian kompetensi melalui proses dan media pembelajaran yang efektif.
        Menghadapi perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat dan dinamis, maka pembelajar perlu dipersiapkan agar memiliki ketrampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Pembelajar diberi kesempatan untuk belajar mengembangkan ketrampilan teknologi informasi dan komunikasi yang bermanfaat pada proses belajarnya dan dalam kehidupan sehari-harinya serta dapat digunakan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi masa yang akan datang. Dengan demikian program pembelajaran di lembaga pendidikan perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang qualified dan didukung oleh adanya infrastruktur teknologi informasi yang diprediksi ikut mendorong pencapaian kompetensi peserta didik dalam menguasai unit-unit kompetensi dan mempercepat dalam menyelesaikan tugas. Salah satunya adalah dengan menggunakan E-learning dalam proses pembelajaran.

  2. Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang kami angkat adalah sebagai berikut :
    1. Apa pengertian E-Learning?
    2. Karakteristik E-Learning?
    3. Manfaat E-Learning?
    4. Bagaimana pemilihan bahan E-Learning?
    5. Bagaimana strategi pelaksanaan E-Learning?
               3. Tujuan
Adapun tujuan dapi penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
    1. Mengetahui pengertian, karakteristik dan manfaat dari E-Learning.
    2. Mengetahui pemilihan bahan E-Learning.
    3. Mengetahui strategi pelaksanaan E-Learning
BAB II
PEMBAHASAN

    1. Pengertian E-Learning
   Pembelajaran elektronik atau E-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
    Pendapat para pakar lain yang mendefinisikan E-learning antara lain :
  1. Jaya Kumar C. Koran, E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
  2. Dong, E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
  3. Rosenberg, menekankan bahwa E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
       Dari beberapa pendapat yang mengkomentari tentang E-learning maka dapat disimpulkan bahwa E-learning merupakan suatu konsep belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain serta peralatan elektronik lainnya yang dapat menunjang proses pembelajaran. Namun dari kebanyakan pendapat E-learning selalu diidentikkan dengan penggunaan internet sehingga memuingkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh dan tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Dan kaitannya dengan hal tersebut dapat diartikan bahwa E-learning merupakan sebuah strategi baru dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan era digital informasi.

    1. Karakteristik E-Learning
       Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
  1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
  2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
  3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
  4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
    1. Manfaat E-Learning
Manfaat E-learning adalah:
  1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
  2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
  3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
  1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan  proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
  2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
  5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
  6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
    1. Pemilihan Bahan E-Learning
Kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk e-learning adalah sebagai berikut :
  1. Berbasis komputer.
  2. Memperhatikan kaidah media pembelajaran yaitu :
    1. Pengetahuan : 11% pendengaran dan 83% penglihatan.
    2. Kemampuan daya ingat : 20% pendengaran dan 50% penglihatan
  1. Menarik dan berkesan
  2. Efisiensi biaya.
Peralatan yang digunakan dalam pembelajaran e-learning antara lain:
    1. Komputer
    2. Koneksi internet
    3. Video player
    4. Audio player

Adapun aplikasi yang digunakan dalam e-learning adalah moodle. Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajarn ke dalam bentuk web. Pada moodle banyak jenis (format) bahan ajar/ materi yang bisa digunakan, diantaranya:
      1. File (pdf, doc, pptx, dsb)
      2. Folder
      3. IMS content package (zip)
      4. Label
      5. Page
      6. URL
    1. Strategi Pelaksanaan E-Learning
     Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar, diharapkan dapat meningkatkan daya serap dari mahasiswa atas materi yang diajarkan; meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa; meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa; meningkatkan kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dengan perangkat biasa sulit untuk dilakukan; memperluas daya jangkau proses belajar-mengajar dengan menggunakan jaringan komputer, tidak terbatas pada ruang dan waktu. Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, dalam pengembangan suatu aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa materi yang ditampilkan harus menunjang penyampaian informasi yang benar, tidak hanya mengutamakan sisi keindahan saja; memperhatikan dengan seksama teknik belajar-mengajar yang digunakan; memperhatikan teknik evaluasi kemajuan mahasiswa dan penyimpanan data kemajuan mahasiswa.
      Materi dari pendidikan dan pelatihan dapat diambil dari sumber-sumber yang valid dan dengan teknologi e-learning, materi bahkan dapat diproduksi berdasarkan sumber dari tenaga-tenaga ahli (experts). Misalnya, tampilan video digital yang menampilkan seorang ahli mekanik menunjukkan bagaimana caranya memperbaiki suatu bagian dari mesin mobil. Dengan animasi 3 dimensi dapat ditunjukkan bagaimana cara kerja dari mesin otomotif dua langkah.
Menurut Koswara (2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi e-learning adalah sebagai berikut :
  1. Learning by doing.
      Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari; contohnya adalah simulator penerbangan (flight simulator), dimana seorang calon penerbang dapat dilatih untuk melakukan penerbangan suatu pesawat tertentu seperti ia berlatih dengan pesawat yang sesungguhnya
  1. Incidental learning.
     Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang mahasiswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata
  1. Learning by reflection.
     Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan suatu ide/gagasan dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan “mendengarkan” dan memproses masukan ide/gagasan dari mahasiswa untuk kemudian diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari mahasiswa.
  1. Case-based learning.
     Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada nara sumber ahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari. Mahasiswa dapat mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara sumber ahli tentang kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut.
  1. Learning by exploring.
      Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk memahami suatu materi dengan cara melakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut. Aplikasi harus menyediakan informasi yang cukup untuk mengakomodasi eksplorasi dari mahasiswa. Mempelajari sesuatu dengan cara menetapkan suatu sasaran yang hendak dicapai (goal-directed learning). Mahasiswa diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus mencapai tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun strategi mandiri untuk mencapai tujuan tersebut.


       6. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
  • Kelebihan :
    1. Pembelajar dapat belajar kapan dan dimana saja mereka punya akses internet.
    2. Efisiensi waktu dan biaya perjalanan.
    3. Pembelajar dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan level pengetahuannya.
    4. Fleksibilitas untuk bergabung dalam forum diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas dan pengajar secara remote melalui ruang chatting.
    5. Mampu memfasilitasi dan menerapkan gaya belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas.
    6. Pengembangan keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas lain pembelajar.
    7. Keberhasilan menyelesaikan pembelajaran/perkuliahan online mampu membangun kemampuan belajar mandiri dan kepercayaan diri pembelajar serta mendorong pembelajar untuk lebih bertanggung jawab dalam studinya.
    8. Mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.
    9. Mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.
    10. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
    11. Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan.
    12. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
    13. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
  • Kekurangan :
      1. Pembelajar yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang buruk akan terbelakang/tertinggal dalam pembelajaran.
      2. Pembelajar dapat merasakan terisolasi dan bermasalah dalam interaksi sosial.
      3. Pengajar tidak mungkin selalu dapat menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
      4. Koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan rasa frustasi.
      5. Beberapa subjek/mata kuliah bisa saja sulit direalisasikan dalam bentuk e-learning.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      E-learning merupakan suatu konsep belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet atau peralatan elektronik lainnya yang dapat menunjang proses pembelajaran.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan makalah dengan tema‘E-LEARNING‘  tidak hanya menjadi suatu teori saja namun dapat di praktekkan di dalam proses belajar mengajar sebagai suatu pemahaman bahwa dalam persaingan yang ketat di era globalisasi seperti saat ini sangat dibutuhkan suatu konsep keterampilan guna mendukung proses pembelajaran.
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar