MAKALAH
Disusun Oleh:
1. Yulinda Putri Pratiwi (21401072001)
2. Eni Fitriyani (21401072005)
3. Ulyfatul Laila (21401072028)
4. Sella Yolanda (21401072019)
5. Mar'ah Rohmatul U (21401072016)
6. Deviana Novita Sari (21401072017)
7.Ahmad Muhyidin (21401072024)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, ini dapat diselesaikan. Tugas makalah ini
Mengenai pembahasan “Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia”
Dalam
kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama
dari tim penyusun, sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Dalam
makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun
dan para pembaca pada umumnya.
Malang, 14 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL...............................................................................................i
KATA
PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR
ISI.........................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
- Latar Belakang..........................................................................................1
- Rumusan Masalah.................................................................................... 2
- Tujuan Penulisan Laporan.......................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
- Pengertian E-Learning..............................................................................3
- Karakteristik E-Learning...........................................................................4
- Manfaat E-Learning..................................................................................4
- Pemilihan Bahan E-Learning....................................................................5
- Strategi Pelaksanaan E-Learning..............................................................6
- Kelebihan dan Kekurangan E-Learning....................................................8
BAB
III PENUTUP
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan merupakan masalah yang selalu
saja menjadi pusat perbincangan ketika suatu masalah dihadapkan
kepada bagaimana membentuk dan membina para generasi. Banyak para
pakar mengemukakan tentang teori pendidikan, dan dalam perjalanannya
teori tersebut selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan hidup
manusia dan tuntutan zaman, walaupun secara mendasar teori tersebut
selalu bermuara pada sisi yang sama yaitu transformasi ilmu
pengetahuan yang diarahkan pada pembentukan karakteristik kepribadian
manusia secara fisik maupun non fisik
Proses transformasi ilmu pengetahuan dalam prakteknya dibentuk dalam proses pembelajaran yang merupakan sebuah kesengajaan dari suatu interaksi sosial, dimana dalam suatu interaksi edukatif ini haruslah memperhatikan beberapa aspek tujuan pendidikan dan pengajaran. Sehingga interaksi yang terjadi mengandung makna adanya kegiatan interaktif dan hubungan timbal balik antara pengajar yang melaksanakan tugasnya dengan warga belajar atau peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan belajar. Harapan pokok dari interaksi tersebut adalah pihak pengajar mampu memberikan dan mengembangkan motivasi kepada peserta didik agar dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal.
Proses transformasi ilmu pengetahuan dalam prakteknya dibentuk dalam proses pembelajaran yang merupakan sebuah kesengajaan dari suatu interaksi sosial, dimana dalam suatu interaksi edukatif ini haruslah memperhatikan beberapa aspek tujuan pendidikan dan pengajaran. Sehingga interaksi yang terjadi mengandung makna adanya kegiatan interaktif dan hubungan timbal balik antara pengajar yang melaksanakan tugasnya dengan warga belajar atau peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan belajar. Harapan pokok dari interaksi tersebut adalah pihak pengajar mampu memberikan dan mengembangkan motivasi kepada peserta didik agar dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal.
Seorang guru yang melakukan tugas mengajar, pada
prinsipnya adalah membimbing siswa atau suatu usaha mengorganisasi
lingkungan yang menghubungkan siswa dengan bahan pengajaran sehingga
menimbulkan proses belajar. Pada pengertian ini, guru merupakan
organisator kegiatan belajar siswa dan memanfaatkan lingkungan baik
di dalam kelas maupun di luar kelas yang dapat digunakan sebagai
penunjang kegiatan pembelajaran. Tuntutan pencapaian kompetensi bagi
peserta didik dalam proses belajar mengajar merupakan amanah
kurikulum yang harus dipenuhi oleh para guru sebagai manajer di
kelas. Oleh karena itu berbagai cara telah dan terus akan dilakukan
dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran yang akan meningkatkan
pencapaian kompetensi bagi peserta didik.
Tuntutan akan kualitas sumberdaya manusia yang
mampu bersaing di dunia global, selalu menghendaki adanya
perubahan-perubahan yang menuju kearah perbaikan kualitas dan
kemampuan daya saing. Salah satu hal mendasar yang sedang dan akan
terus dilakukan oleh pelaksana pendidikan adalah upaya-upaya
pencapaian kompetensi bagi peserta didik melalui beberapa metode dan
strategi pencapaian kompetensi melalui proses dan media pembelajaran
yang efektif.
Menghadapi perkembangan teknologi, khususnya
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat dan dinamis,
maka pembelajar perlu dipersiapkan agar memiliki ketrampilan yang
dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Pembelajar diberi
kesempatan untuk belajar mengembangkan ketrampilan teknologi
informasi dan komunikasi yang bermanfaat pada proses belajarnya dan
dalam kehidupan sehari-harinya serta dapat digunakan untuk
mempersiapkan dirinya menghadapi masa yang akan datang. Dengan
demikian program pembelajaran di lembaga pendidikan perlu adanya
penggunaan media pembelajaran yang qualified
dan didukung oleh adanya infrastruktur
teknologi informasi yang diprediksi ikut mendorong pencapaian
kompetensi peserta didik dalam menguasai unit-unit kompetensi dan
mempercepat dalam menyelesaikan tugas. Salah satunya adalah dengan
menggunakan E-learning dalam
proses pembelajaran.
2. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami angkat
adalah sebagai berikut :
- Apa pengertian E-Learning?
- Karakteristik E-Learning?
- Manfaat E-Learning?
- Bagaimana pemilihan bahan E-Learning?
- Bagaimana strategi pelaksanaan E-Learning?
3. Tujuan
Adapun tujuan dapi penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Mengetahui pengertian, karakteristik dan manfaat dari E-Learning.
- Mengetahui pemilihan bahan E-Learning.
- Mengetahui strategi pelaksanaan E-Learning
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian E-Learning
Pembelajaran elektronik atau E-learning telah dimulai pada
tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan
untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik,
antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning,
virtual learning, atau web-based learning.
Pendapat para pakar lain yang mendefinisikan
E-learning
antara lain :
- Jaya Kumar C. Koran, E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
- Dong, E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
- Rosenberg, menekankan bahwa E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Dari beberapa pendapat yang mengkomentari tentang E-learning maka
dapat disimpulkan bahwa E-learning merupakan suatu konsep
belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke
siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan
komputer lain serta peralatan elektronik lainnya yang dapat menunjang
proses pembelajaran. Namun dari kebanyakan pendapat E-learning
selalu diidentikkan dengan penggunaan internet sehingga
memuingkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh dan tidak terbatas
oleh tempat dan waktu. Dan kaitannya dengan hal tersebut dapat
diartikan bahwa E-learning merupakan sebuah strategi baru
dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan era digital
informasi.
- Karakteristik E-Learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning
bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat,
menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing
pembelajaran dan informasi.
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
- Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
- Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
- Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
- Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
- Manfaat E-Learning
Manfaat E-learning adalah:
- Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
- Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
- Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309)
adalah:
- Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
- Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
- Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
- Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
- Pemilihan Bahan E-Learning
Kriteria
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk e-learning adalah
sebagai berikut :
- Berbasis komputer.
- Memperhatikan kaidah media pembelajaran yaitu :
- Pengetahuan : 11% pendengaran dan 83% penglihatan.
- Kemampuan daya ingat : 20% pendengaran dan 50% penglihatan
- Menarik dan berkesan
- Efisiensi biaya.
Peralatan
yang digunakan dalam pembelajaran e-learning antara lain:
- Komputer
- Koneksi internet
- Video player
- Audio player
Adapun
aplikasi yang digunakan dalam e-learning adalah moodle. Moodle adalah
sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah
media pembelajarn ke dalam bentuk web. Pada moodle banyak jenis
(format) bahan ajar/ materi yang bisa digunakan, diantaranya:
- File (pdf, doc, pptx, dsb)
- Folder
- IMS content package (zip)
- Label
- URL
- Strategi Pelaksanaan E-Learning
Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses
belajar, diharapkan dapat meningkatkan daya serap dari mahasiswa atas
materi yang diajarkan; meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa;
meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa; meningkatkan
kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan
menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dengan
perangkat biasa sulit untuk dilakukan; memperluas daya jangkau proses
belajar-mengajar dengan menggunakan jaringan komputer, tidak terbatas
pada ruang dan waktu. Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas, dalam
pengembangan suatu aplikasi e-learning perlu diperhatikan bahwa
materi yang ditampilkan harus menunjang penyampaian informasi yang
benar, tidak hanya mengutamakan sisi keindahan saja; memperhatikan
dengan seksama teknik belajar-mengajar yang digunakan; memperhatikan
teknik evaluasi kemajuan mahasiswa dan penyimpanan data kemajuan
mahasiswa.
Materi dari pendidikan dan pelatihan dapat diambil dari sumber-sumber
yang valid dan dengan teknologi e-learning, materi bahkan dapat
diproduksi berdasarkan sumber dari tenaga-tenaga ahli (experts).
Misalnya, tampilan video digital yang menampilkan seorang ahli
mekanik menunjukkan bagaimana caranya memperbaiki suatu bagian dari
mesin mobil. Dengan animasi 3 dimensi dapat ditunjukkan bagaimana
cara kerja dari mesin otomotif dua langkah.
Menurut
Koswara (2006) ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan
dengan menggunakan teknologi e-learning adalah sebagai berikut :
- Learning by doing.
Simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari;
contohnya adalah simulator penerbangan (flight simulator), dimana
seorang calon penerbang dapat dilatih untuk melakukan penerbangan
suatu pesawat tertentu seperti ia berlatih dengan pesawat yang
sesungguhnya
- Incidental learning.
Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal menarik
untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang
mahasiswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih
menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap
secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara
melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata
- Learning by reflection.
Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang subyek
yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan suatu
ide/gagasan dengan cara memberikan informasi awal dan aplikasi akan
“mendengarkan” dan memproses masukan ide/gagasan dari mahasiswa
untuk kemudian diberikan informasi lanjutan berdasarkan masukan dari
mahasiswa.
- Case-based learning.
Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi
mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung
kepada nara sumber ahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan
tentang materi yang hendak dipelajari. Mahasiswa dapat mempelajari
suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara sumber ahli
tentang kasus-kasus yang telah terjadi atas materi tersebut.
- Learning by exploring.
Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek
yang hendak dipelajari. Mahasiswa didorong untuk memahami suatu
materi dengan cara melakukan eksplorasi mandiri atas materi tersebut.
Aplikasi harus menyediakan informasi yang cukup untuk mengakomodasi
eksplorasi dari mahasiswa. Mempelajari sesuatu dengan cara menetapkan
suatu sasaran yang hendak dicapai (goal-directed learning). Mahasiswa
diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus mencapai
tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang diperlukan
dalam melakukan hal tersebut. Mahasiswa kemudian menyusun strategi
mandiri untuk mencapai tujuan tersebut.
6. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
- Kelebihan :
- Pembelajar dapat belajar kapan dan dimana saja mereka punya akses internet.
- Efisiensi waktu dan biaya perjalanan.
- Pembelajar dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan level pengetahuannya.
- Fleksibilitas untuk bergabung dalam forum diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas dan pengajar secara remote melalui ruang chatting.
- Mampu memfasilitasi dan menerapkan gaya belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas.
- Pengembangan keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas lain pembelajar.
- Keberhasilan menyelesaikan pembelajaran/perkuliahan online mampu membangun kemampuan belajar mandiri dan kepercayaan diri pembelajar serta mendorong pembelajar untuk lebih bertanggung jawab dalam studinya.
- Mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.
- Mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.
- Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
- Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan.
- Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
- Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
- Kekurangan :
- Pembelajar yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang buruk akan terbelakang/tertinggal dalam pembelajaran.
- Pembelajar dapat merasakan terisolasi dan bermasalah dalam interaksi sosial.
- Pengajar tidak mungkin selalu dapat menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
- Koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan rasa frustasi.
- Beberapa subjek/mata kuliah bisa saja sulit direalisasikan dalam bentuk e-learning.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
E-learning
merupakan suatu konsep belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet
atau peralatan elektronik lainnya yang dapat menunjang proses
pembelajaran.
3.2
Saran
Penulis
mengharapkan makalah dengan tema‘E-LEARNING‘ tidak
hanya menjadi suatu teori saja namun dapat di praktekkan di dalam
proses belajar mengajar sebagai suatu pemahaman bahwa dalam
persaingan yang ketat di era globalisasi seperti saat ini sangat
dibutuhkan suatu konsep keterampilan guna mendukung proses
pembelajaran.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar